Monday, November 11, 2013

Jangan Ngemil Keripik Kentang dan Roti saat Galau, Biar Ga Makin Parah

Saat suasana hati sedang buruk, sebagian orang mencari kenyamanan dalam makanan. Makanan tinggi karbohidrat seperti keripik kentang, roti, dan pastapun sering menjadi pilihan. Padahal, menurut sebuah penelitian, makanan tersebut malah meningkatkan risiko depresi.

Peneliti dari Harvard School of Public Health memelajari hubungan antara konsumsi karbohidrat dan depresi selama 12 tahun. Mereka melibatkan 43.000 orang wanita yang tak memiliki riwayat depresi lalu menanyai tentang konsumsi mereka.



Peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang banyak memakan daging merah, pasta, roti, dan keripik kentang berisiko 29-41% lebih tinggi mengalami depresi. Namun, wanita yang mengonsumsi minyak zaitun, kopi, wine, dan ikan lebih rendah risikonya merasa galau.

Sebelumnya, seperti dilansir Daily Mail (30/10/13), Dr Judith dan Dr Richard Wurtman dari Massachusetts Institute of Technology mengatakan bahwa orang-orang ngidam karbohidrat ketika kadar hormon serotonin turun di otak.

"Bertahun-tahun lalu kami menemukan bahwa banyak orang mengalami 'waktu ngidam karbohidrat universal' antara pukul 15:30-17:00 setiap hari. Kami menduga tradisi English tea dan karbohidrat pendampingnya adalah ritual yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ini," kata mereka.

Namun, Dr Edward Abramson dari California State University yakin bahwa orang-orang memakan karbohidrat sebagai comfort food karena mereka sudah depresi. Penelitian terdahulu juga mengungkap bahwa makanan yang mengandung gula dapat memperburuk depresi.

"Kita cenderung ngidam makanan yang manis dan berlemak untuk memperbaiki suasana hati secara cepat, namun sugar crash yang terjadi selanjutnya justru akan memperburuk keadaan," kata Helen Bond dari British Dietetic Association.

Bond menambahkan bahwa suasana hati kita ditentukan oleh pasokan energi yang stabil dari glukosa darah ke otak. Makanya, ia menyarankan mengonsumsi makanan yang melepas energi secara perlahan untuk menghindari depresi.

No comments:

Post a Comment