Friday, October 25, 2013

Indonesia Harus Perbaiki Sistem Sanitasi, Jika Ingin Jadi Negara Maju

Masalah sanitasi dan akses air bersih yang buruk sangat identik dengan negara miskin dan berkembang, termasuk di Indonesia. Tidak ada negara maju yang masih bermasalah dengan urusan sanitasi. Karena itu, jika ingin maju Indonesia harus perbaiki sistem sanitasi.

Populasi penduduk Indonesia hampir mencapai 250 juta jiwa, tapi 100 juta diantaranya belum memiliki akses untuk sanitasi yang baik. Bahkan 42 juta jiwa penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan.

Pada tahun 2011, Indonesia merupakan negara dengan akses terhadap air minum yang rendah, dibandingkan negara lainnya di Asia Tenggara, China dan India. Kondisi sanitasi Indonesia bahkan lebih buruk dari Vietnam dan Myanmar.

"Kalau mau jadi negara maju, Indonesia harus meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih, karena tidak ada negara maju yang sanitasi dan air bersihnya buruk," ujar Nugroho Tri Utomo, Direktur Pemukiman dan Perumahan Bappenas selaku Pokja AMPL Nasional.

Hal ini disampaikannya dalam acara Temu Media Mengenai Sanitasi Higiene di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan akses air bersih di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI tengah menggalakkan kampanye Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Sampai saat ini, ada 14.189 desa yang melakukan STBM dari target 20.000 desa dalam Renstra Kemenkes tahun 2010-2014. STBM memiliki lima pilar yaitu stop BABS atau buang air besar sembarangan, Cuci Tangan Pake Sabun (CTPS), Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (PAM-RT), pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Melalui lima pilar tersebut, diharapkan sanitasi higiene bisa meningkat sehingga kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku bisa diturunkan.

No comments:

Post a Comment